[Latar Belakang: Xanthorrhizol dalam minyak atsiri temulawak memiliki efek
antibakteri dan minyak atsiri tersebut berpotensi sebagai bahan dasar antibakteri
dalam sediaan obat kumur. Tujuan: menguji efek antibakteri minyak astiri
temulawak terhadap Streptococcus mutans. Metode: S. mutans ATCC 25175
dibiakkan dalam medium cair TYS20B selama 3 x 24 jam dipaparkan dengan
delapan konsentrasi minyak atsiri yang berbeda selama 24 dan 48 jam dan
menguji efek antibakteri dengan metode dilusi. Hasil: kadar hambat minimum
minyak atsiri temulawak terlihat pada konsentrasi 35% sedangkan kadar bunuh
minimum pada konsentrasi 50%. Kesimpulan: minyak atsiri temulawak memiliki
efek antibakteri terhadap S. mutans., Background: Xanthorrhizol contained in Curcuma xanthorrhiza Roxb essential
oil.has an antibacterial effect and its essential oil is potentially to be an
antibacterial basic ingredients in mouthwash. Objective: to analyze the
antibacterial effect in Curcuma xanthorrhiza Roxb. essential oils is tested to
Streptococcus mutans. Method: S.mutans ATCC 25175 are cultured in TYS20B
broth medium for 3 x 24 hours. An antibacterial activity tested by dilution
method. Results: the MIC of essential oil was seen in 35% where the MBC was
50%. Conclusion: essential oils Curcuma xanthorrhiza Roxb. has antibacterial
effect against S. mutan.]