Penelitian untuk mengestimasi potensi energi yang dihasilkan oleh arus laut dilakukan menggunakan model hidrodinamika 2 dimensi. Luasnya perairan Indonesia memberikan keuntungan untuk memanfaatkan potensi energi yang dihasilkan oleh pasang surut, gelombang dan arus laut. Pada selat atau tempat-tempat lain yang mengalami penyempitan, arus laut akan sangat kuat sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan energinya. Studi potensi arus laut dilaksanakan di Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Sape (Nusa Tenggara Barat). Potensi energi dari arus laut diambil dengan menghitung persentase kejadian kecepatan arus yang lebih besar dari m/s. Dari hasil simulasi diperoleh kecepatan maksimum arus terjadi pada saat bulan purnama dengan kondisi pasang menuju surut dan surut menuju pasang.