Industri Minyak dan Gas Bumi Indonesia diharapkan selalu dapat meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, untuk meningkatkan kapasitas nasional melalui kerja sama yang baik antar lembaga yang terkait. Metode Interpretive Structural Model (ISM) digunakan untuk mendapatkan struktural model keterkaitan antar lembaga. Telah dilakukan wawancara terstruktur dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pakar dibidang kegiatan usaha hulu migas.
Penelitian ini menghasilkan tujuh belas lembaga yang terkait untuk menyukseskan peningkatan penggunaan produk dalam negeri di kegiatan usaha hulu migas. Terdapat delapan tingkat struktur yang berpengaruh dan terdapat tiga lembaga yang paling berpengaruh yaitu, Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Timnas P3DN), Divisi Pengendalian Program dan Anggaran Deputi Pengendalian dan Perencanaan SKK Migas, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.
Oil and gas industries in Indonesia are expected to consistently be able to increase the utilization of local products, to enhance the national capacity through a good partnership between stakeholders. The Interpretive Structural Model (ISM) method is used to obtain the structural model connection between institutions. A structural interview and Focus Group Discussion (FGD) with experts in oil and gas upstream business have been conducted. This research resulted in 17 related institutions in order to accomplish the increase of local products utilization in oil and gas upstream business activities. There are 8 influential structural level and the 3 most influential institutions, i.e. The National Team of The Enhancement of Local Products’ Utilization, Division of Work Program and Budget Management of Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities, Fiscal Policy Institution of Ministry of Finance.