ABSTRAKTesis ini membahas mengenai perilaku Korea Selatan dalam menghadapi
kebangkitan China yang berpotensi mengancam Korea Selatan. Perilaku Korea
Selatan yang mendekati sumber ancaman (perilaku bandwagoning) diterapkan
oleh Korea Selatan terhadap China dengan meningkatkan kerjasama antar kedua
negara dari tahun 2004-2012. Korea Selatan dengan kekuatan yang relatif lemah
dibandingkan dengan China tidak melakukan balancing seperti prediksi kaum
Neo Realis dalam mencapai kondisi balance of power. Namun, yang terjadi Korea
Selatan melakukan bandwagoning karena mengharapkan keuntungan dari
kedekatan dengan China (spoils of victory) yang terdiri dari stabilitas nuklir Utara
dan perdamaian Asia Timur
ABSTRACTThis thesis discusses South Korea‟s behavior in responding the rise of China,
which is a potential threat to South Korea. Bandwagoning strategy was taken
through increasing mutual cooperation to China from 2004-2012. Despite
prediction of by neorealist that state tend to balance against a preponderant
power, South Korea took the strategy of bandwagoning because South Korea
Expected the spoils of victory from the amity with China include nuclear stability
and peace in East Asia.