ABSTRAKKlien kanker payudara yang menjalani kemoterapi diduga rentan terhadap
gangguan pemenuhan kebutuhan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran pemenuhan kebutuhan tidur pada klien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi. Penelitian bersifat cross-sectional dengan 75 responden yang berasal
dari rumah sakit. Penelitian menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality
Index yang telah dimodifikasi sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi memiliki pemenuhan
kebutuhan tidur dengan rata-rata skor 7.96 ± 4.36 dari skor total 18 (95%CI,
6.96:8.96). Sebanyak 65% responden mengalami kekurangan dalam pemenuhan
kebutuhan tidur selama satu sampai dua minggu setelah kemoterapi. Pengkajian
keperawatan serta intervensi keperawatan terhadap pemenuhan kebutuhan tidur
klien perlu dilakukan untuk mencegah efek samping gangguan tidur yang dapat
menganggu jalannya kemoterapi sehingga proses penyembuhan klien terhambat
ABSTRACTBreast cancer clients who undergoes chemotherapy, is susceptible to sleep
disorders. This research aims to identify the sleeping needs fulfillment of the
breast cancer client who undergoes chemotherapy. This research was crosssectional
recruited 75 respondents in the hospital. The modified version of
Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire was used in this research. The
research result showed that respondents have sleeping needs fulfillment with
average score of 7.96 ± 4.36 with the total score of 18 (95%CI, 6.96:8.96). About
65% respondents became a poor sleeper in one until two weeks after
chemotherapy. Nursing assessment and intervention against the client's sleeping
behavior is needed to prevent the side effect of sleep disorders which can interfere
with the chemotherapy cycle so the client's healing process is hampered