Perekonomian kolonial yang diatur oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam abad ke-20 pada dasarnya merupakan kepanjangan dari kebijakan politik ekonomi negara induknya yang tidak lepas dari perkembangan ekonomi di Eropa dan dunia. Dalam sektor pertambangan, pemerintah juga melibatkan diri dalam bentuk kepemilikan saham. Dalam kasus pertambangan timah di pulau Belitung, stabilnya harga timah dan tingginya keuntungan yang diperoleh perusahaan swasta yang memegang hak konsesi eksploitasi timah (Billiton Maatschappij) mengakibatkan pemerintah mengambilalih kepemilikan saham mayoritas dalam perusahaan termaksud sehingga kebijakan perusahaan dapat diatur secara langsung oleh pemerintah serta keuntungan yang diperoleh sebagian besar dapat masuk ke kas pemerintah. Tulisan ini secara umum menjelaskan keterlibatan pemerintah dalam perekonomian kolonial, khususnya dalam pertambangan timah Belitung ketika sebuah perusahaan bersama dibentuk, yang menggabungkan saham pemerintah dan swasta, bernama Gemeenschappelijke Mijnbouwmaatschappij Billiton. Tulisan yang dibuat menggunakan metode sejarah ini sebagian besar berkisar pada hal-hal historis, khususnya dalam aspek perekonomian dan pertambangan, yang didukung oleh literatur yang menginfomasikan hal-hal seputar keterlibatan pemerintah kolonial dalam perekonomian, khususnya pertambangan timah di pulau Belitung.
Basically, colonial economic, which is regulated by colonial government in Nederland-Indies in 20th century is the extension from political policy of mother country which is depends on economic dynamics in Europe and the world. In mining sector, the government also involved himself in form of share ownership. In case of tin mining in Belitung Island, the stability of tin price and the high amount of revenue in private company (Billiton Maatschappij) causes the acquisition of majority share by government so he could made the policies of the company directly and the bigger revenue could be obtained. In general, this writing explains the government involvement in colonial economic, especially in tin mining of Belitung Island when the holding company was formed, that fused the share between government and private company, named Gemeenschappelijke Mijnbouwmaatschappij Billiton. The historical method-use writing talk mostly in historical things, especially in economic and mining aspect, with supported by literatures inform about colonial government involvement in colonial economic, especially in tin mining in Belitung Island.