ABSTRAKTingkat kesukaran soal pada tes prestasi belajar dapat dipilih oleh
penyusun tes. Tes tersebut dapat dibuat mudah, sedang, atau sukar
tergantung pada tujuan diadakannya tes. Guru saat menyusun tes mengharapkan memiliki pendapat yang sama
dengan siswa terhadap tingkat kesukaran soal, tetapi hal tersebut tidak
sepenuhnya dapat tercapai. Tingkat kesukaran soal melalui data empirik
hasil jawaban siswa dapat diketahui dengan menggunakan teori klasik
maupun modem. Taksiran tingkat kesukaran soal beberapa orang guru
diberikan dalam kategori sedang, mudah, atau sulit. Kedua nilai tersebut
dibandingkan dan dikorelasikan untuk mengetahui adanya perbedaan
tingkat kesukaran soal antara guru dan siswa. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya perbedaan pendapat tentang tingkat kesukaran soal
antara taksiran guru dengan hasil tes siswa yang tidak terlalu besar dan
korelasi tidak signifikan.