Latar Belakang : Skor CURB 65 merupakan salah satu sistem prediksimortalitas akibat pneumonia komunitas yang cukup mudah dan valid namuntingkat prediksinya tidak cukup tinggi. Prealbumin sebagai marka yangsensitif terhadap malnutrisi dapat digunakan sebagai prediktor mortalitaspada pasien usia lanjut dengan pneumonia komunitas.
Tujuan : Mengetahui kemampuan skor CURB 65 dan prealbumin dalam memprediksi mortalitas pada pasien usia lanjut dengan pneumonia komunitas.
Metoda : Penelitian kohort prospektif pada pasien usia lanjut yang dirawat diRS Dr M Djamil dan RS swasta Padang kurun waktu Mei Desember 2012. Pengambilan data untuk menentukan skor CURB 65 dan prealbumin dilakukan pada 24 jam pertama setelah didiagnosis lalu diikuti hingga 30 hari untuk menentukan status mortalitasnya. Kemampuan prediksi mortalitas skor CURB 65 dan prealbumin discriminatory power dinilai dengan menentukan area under receiver operating characteristic curve AUC dan interval kepercayaan 95.
Hasil : Didapatkan 158 subyek usia lanjut dengan mortalitas 30 hari sebesar 50 Skor CURB 65 mempunyai diskriminasi cukup baik dengan AUC skorCURB 65 0 741 IK 95 0 664 0 818. Sedangkan prealbumin mempunyai diskriminasi cukup baik untuk kejadian non mortalitas dengan AUC prealbumin 0 674 IK 95 0 589 0 759. Penambahan prealbumin terhadap skor CURB 65 meningkatkan kemampuan diskriminasi skor CURB 65 sebesar 4 5 AUC 0 786 IK 95 0 716 0 856.
Kesimpulan : Penambahan prealbumin terhadap skor CURB 65 meningkatkan kemampuan diskriminasi mortalitas usia lanjut denganpneumonia komunitas dari 74 1 menjadi 78 6. Nilai prediksi mortalitaspada prealbumin.
Background : CURB-65score is one of mortality prediction systems for community pneumonia that is quite easy and valid , but the predictionlevel is not high enough. Prealbumin , as a sensitive marker of malnutrition can be used as a predictor of mortality in elderly patients with community pneumonia. Aim : Determine the ability of CURB - 65 score and prealbumin in predicting mortality in elderly patients with community pneumonia. Method : Prospective cohort study was held in elderly patients that were admitted to Dr. M. Djamil hospital and private hospitals Padang in period of May 2012 - December 2012. Data collection was to determine the CURB - 65 score and prealbumin done in the first 24 hours after diagnosed , and then followed up to 30 days to determine mortality status. Ability of mortality prediction CURB - 65 scores and prealbumin ( discriminatory power ) was assessed by determining the area under the receiver operating characteristic curve ( AUC ) and 95% confidence intervals. Result : Obtained 158 elderly subjects with 30-day mortality by 50 %. CURB - 65 score had a pretty good discrimination with AUC CURB - 65 score of 0.741 ( 95 % CI 0.664 to 0.818 ). Whereas prealbumin had a pretty good discrimination for non- mortality incident with prealbumin AUC 0.674 ( 95 % CI 0.589-0.759 ). The addition of prealbumin to CURB-65score increased discrimination ability of CURB - 65 score about 4.5 % ( AUC 0.786 [ 95 % CI 0.716-0.856 ] ). Conclusion : The addition of prealbumin to CURB - 65 score increases discrimination capability of elderly mortality with community pneumonia of 74.1 % to 78.6 %. Prediction of mortality in prealbumin values < 17.75 mg / dl by 67%.