ABSTRAKPeraturan menteri Komunikasi dan Informatika nomor 16 Tahun 2013 tentang
standar kualitas pelayanan jasa teleponi dasar pada jaringan bergerak selular baru
saja di keluarkan pada bulan April 2013. Operator selular tidak hanya harus
mematuhi peraturan baru tersebut tapi juga pada peraturan dimana Operator yang
tidak bisa memenuhi QoS akan dikenakan sanksi denda.
Saat ini proses pengukuran QoS dilakukan secara pasif, dimana operator sendiri
melaporkan QoS-nya kepada Kominfo melalui BRTI. Mekanisme pelaporan
tersebut dinilai tidak efisien dan integriatas data yang dipertanyakan.
Tesis mengusulkan model baru dimana Pemerintah dapat secara aktif mengukur
dan mengkuantisasi QoS Operator dengan cara mengambil data mentah baik dari
jaringan maupun dari komplain pelanggan via sosial media twitter. Model baru
disimulasikan pada operator XYZ dengan data-data pada bulan Oktober 2013
menghasilkan KPI penanganan keluhan umum 95.7%, Pemenuhan aktivasi
99.74%, Dropped call 1.01 % dan Success rate 98.73% dimana hasil ini masih
berada dalam ambang Permen Kominfo. Dengan cara ini diharapkan Pemerintah
dapat mengukur kinerja operator secara objektif, sehingga penerapan denda/sanksi
bagi operator yang QoSnya dibawah standar yang ditetapkan dapat diterapkan
secara objektif pula.
ABSTRACTMinister of Telecommunication of Republik Indonesia (Kominfo) has been
issuing regulation number 16/2013 about the standard quality of cellular
telephony. The service provider must not only comply with the new regulations
but also be exposed to other new regulation plan which operator than not able to
meet the QoS will be fined.
At present, QoS’s measurement by the Regulator have been done passively, in
which operators reported their QoS to Kominfo through BRTI. The such reporting
mechanism is inefficient, while data integrity is questioned.
This thesis proposes and simulates the new model in which government may
actively measure and quantize the QoS. The new Model is based on datamining
processing the raw data from both network cellular infrastructure and twitter data.
The new model is simulated by data of October 2013 on XYZ Operator and the
KPI result are general complaint handle about 95.7%, Activation about 99.74%,
Dropped call about 1.01 % and success rate about 98.73%. All of this KPI are
passed the regulation. By doing this new method, hopefully goverment can be
actively and objectively measure the operator’s KPI.