ABSTRAKKomitmen organisasi adalah sikap yang merefleksikan loyalitas pegawai kepada
organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan ketika anggota organisasi
mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, keberhasilan organisasi
serta kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2007). Zhou (2006, dalam Irawanto,
2009) berpendapat bahwa ada beberapa karakteristik gaya kepemimpinan di Asia,
yaitu otoritarianisme, kebajikan, dan moralitas. Ketiga karakteristik tersebut
menjadi dimensi dari kepemimpinan paternalistik. Penelitian dilakukan kepada
264 responden di KPP Jakarta Khusus dan WP Besar. Alat ukur yang digunakan
untuk kepemimpinan paternalistik adalah kuesioner pengembangan dari Cheng et
al. (2004) yang sudah disesuaikan oleh Irawanto (2011) untuk konteks di
Indonesia, dan untuk komitmen organisasi menggunakan kuesioner Allen &
Meyer (1997) yang telah dikembangkan oleh Jaros (2007). Dimensi
kepemimpinan paternalistik yang memiliki pengaruh terhadap komitmen
organisasi di KPP Jakarta Khusus dan WP Besar adalah kepemimpinan moral
yang mempengaruhi komitmen afektif dan kepemimpinan kebajikan yang
mempengaruhi komitmen normatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemimpin
yang memiliki gaya kepemimpinan kebajikan dapat meningkatkan perasaan
kewajiban untuk bertahan di organisasi. Kemudian, hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan moral yang
bersifat berani membela bawahan, kemurahan hati, tidak korupsi, bertanggung
jawab, adil, dan memimpin dengan contoh dapat meningkatkan perasaan memiliki
terhadap organisasi. Kantor Pusat DJP perlu meningkatkan efektifitas pelaksanaan
internalisasi nilai-nilai organisasi, terutama nilai integritas dan sinergi agar lebih
tercermin dalam gaya kepemimpinan moral serta menerapkan kegiatan mentoring
untuk AR dan fungsional yang dilakukan oleh Kepala Seksi dan Kepala Kantor
Pelayanan Pajak.
ABSTRACTOrganizational commitment is an attitude that reflects employee’s loyalty towards
organization and is an ongoing process when members of the organization
express their interest towards organization, organizational success and
continuous organizational improvement (Luthans, 2007). Zhou (2006, in
Irawanto, 2009) argues that there are some characteristic of leadership style in
Asia, namely authoritarianism, benevolent, and morality. These three
characteristics form a dimension of paternalistic leadership. This research was
conducted to 264 respondents at KPP Jakarta Khusus and Large Tax Office. The
measurement used for paternalistic leadership is the questionnaire that has been
developed from Cheng et al. (2004) and has been adapted by Irawanto (2011) to
Indonesian’s context and organizational commitment used a questionnaire from
Allen & Meyer (1997) that has been developed by Jaros (2007). Paternalistic
leadership dimensions that have an influence on organizational commitment are
morality leadership that influences the affective commitment and benevolent
leadership that affects normative commitment. It shows that a leader who have the
benevolent leadership can increase feelings of obligation to stay in the
organization. Then, the results also show that a leader who have a moral
leadership style that is courageous, magnanimity, incorruption, responsible,
impartial, and lead by example can improve the feeling of belonging to the
organization. DJP needs to improve the effectiveness of internalization of
organizational values, especially the value of integrity and synergy to be more
reflected in moral leadership styles and apply the mentoring activities for AR and
functional conducted by Head of Unit and Head of the Tax Office.