Konsep Efficient Market Hypothesis merupakan sebuah konsep yang sering digunakan sebagai bahan penelitian di bidang pasar modal, namun seiring dengan berjalannya waktu, muncul beberapa alternatif lain salah satunya Fractal Market Hypothesis. Berbeda dengan konsep EMH yang menyatakan bahwa pasar bersifat random, FMH menyatakan bahwa pasar memiliki perulangan pola dan menunjukkan adanya trend. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah konsep fraktal berlaku pada IHSG, Indeks LQ45, Indeks Kompas 100, dan Kelompok Saham non-perbankan LQ45 periode 1 Januari 2008 - 28 Desember 2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rescaled Range Analysis dan eksponen Hurst untuk melihat karakteristik perilaku return, mengukur tingkat risiko, mengukur korelasi dan melihat dimensi fraktal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa IHSG, Indeks LQ45, Indeks Kompas 100, dan Kelompok Saham non-perbankan LQ45 periode 1 Januari 2008 - 28 Desember 2012 tidak memiliki karakteristik random melainkan memiliki karakteristik antipersistent.
Efficient Market Hypothesis is one of the major areas of research in capital market, however, there are many alternatives to the theory, such as Fractal Market Hypothesis. In contrast with EMH that proposed that the market followed a random walk, FMH proposed that the market has a trend. The objective of this research is to find out whether fractal dimension exists in Jakarta Composite Index, LQ45, Kompas 100, and non-financial LQ45 stocks for the period of January 1st 2008 - December 28th 2012. This research uses Rescaled Range Analysis and the Hurst Exponent to find out the characteristic of the return, measure the level of risk, measure the correlation level, and the fractal dimension. This research found that the return of the Jakarta Composite Index, LQ45, Kompas 100, and non-financial LQ45 stocks for the period of January 1st 2008 - December 28th 2012 did not follow a random walk, but it has an antipersistent charateristic instead.