ABSTRAKDilatarbelakangi kondisi kesenjangan antar wilayah yang terjadi secara
persisten, tesis ini menelaah perekonomian Indonesia dalam jangka panjang,
apakah akan cenderung konvergen atau justru divergen. Konvergensi ini
didasarkan pada teori pertumbuhan Neoklasik Solow yang mengasumsikan
adanya diminishing return to capital sehingga pada saat negara maju mencapai
kondisi steady state, tingkat pengembalian modal tidak akan mengalami
peningkatan lagi meskipun terdapat tambahan investasi. Ketika negara maju
mencapai kondisi mapan, negara berkembang akan mengalami pertumbuhan yang
terus menerus hingga dapat mengejar ketertinggalannya dari negara maju dan
mencapai kondisi mapan. Tesis ini juga memfokuskan pada pengaruh
infrastruktur dan keterkaitan spasial karena dalam perspektif ilmu ekonomi
regional, setiap wilayah tidak dapat diperlakukan sebagai unit yang berdiri sendiri.
Situasi ekonomi dan politik suatu wilayah akan mempengaruhi kebijakan di
wilayah tersebut yang juga akan berdampak ke wilayah tetangganya.
Berdasarkan uji hipotesis berganda, spatial cross-regressive model lebih
tepat digunakan untuk menganalisis proses konvergensi beta bersyarat di
Indonesia dibandingkan model klasik. Hasil analisis terhadap model konvergensi
beta bersyarat menggunakan metode fixed effect secara konsisten
mengonfirmasikan bahwa dalam jangka panjang perekonomian Indonesia akan
cenderung konvergen dengan kecepatan 8,08 persen per tahun. Temuan lainnya
adalah, infrastruktur jalan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan
secara spasial investasi dan infrastruktur jalan juga menunjukkan pengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, investasi dan infrastruktur
jalan suatu wilayah tidak hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
wilayah tersebut tetapi juga terhadap perekonomian wilayah sekitarnya.
ABSTRACTMotivated inter-regional disparities condition that occurs persistently, this
thesis examines the Indonesian economy in the long term, whether it will tend to
converge or diverge. This convergence is based on the Solow Neoclassical growth
theory which assumes the existence of diminishing returns to capital so that when
the developed countries reach steady state conditions, the return rate of capital
will not increase further despite additional investment. When developed countries
reach a steady state, developing countries will continuous growth up to ‘catch-up‘
with developed countries and achieve a steady state. This thesis also focuses on
the influence of spatial dependency and infrastructure since regional economics
perspective, each region can not be treated as a stand-alone unit. Economical and
political situation of a region will influence policy in that region which will also
have an impact to the neighboring regions.
Based on multiple hypothesis testing, spatial cross-regressive model is more
appropriately used to analyze the conditional of beta convergence process in
Indonesia than the classical models. The results of the conditional beta
convergence model using fixed effect method consistently confirmed that the
Indonesian economy in the long term will likely converge with a speed of 8.08
percent per year. Other finding is, road infrastructure has a positive effect on
economic growth and investment and road infrastructure are spatially showed a
positive effect on economic growth. In other words, the investment and the
infrastructure of a region not only affect the economic growth of that region but
also to the economy of the contiguous region.