Evaluasi pelatihan merupakan suatu cara untuk melihat efektivitas program pelatilmn yang telah benjalan. Pada praktiknya, banyak perusahaan yang belum melaksanakannya. PT. X Indonesia melakukan evaluasi pelatihan pada tahapan reaksi
untuk semua pelatihan in-house yang mengukur seberapa baik para peserta menyukai program Dan tahap lanjutannya adalah observasi serta penilaian dari atasan ke dalam
catatan kinerja. Namun dua metode yang terakhir tidak berjalan lancar. Kemudian sehubungan dengan kebutuhan perusahaan yang mulaj memerlukan evaluasi pelatihan yang efektif maka departemen SDM hendak mengembangkan evalusi
pelatihan sampai dengan level yang lebih tinggi sesuai dengan teori Five Level Framework dari Phillips.
Satu modul pelatihan yang dianggap penting bagi korporat adalah modul
kepemimpinan berjudul Leadership Skill for Supervisors (LSS). Modul ini memiliki sasaran kognitill afektif dan psikomotor sehingga perusahaan menilai sangat dibutuhkannya evaluasi level 3 untuk melihat penerapan materi-materi pelatihan ke
dalam pekerjaan sehari-hari (job application). Untuk itu, dirancang suatu instrumen evaluasi berbentuk kuesioner untuk level 2 (learning) dan level 3. Dan untuk menguji
validitas instrumen, dilakukan uji coba terhadap para karyawan yang pernah mengikuti pelatihan ini di tahun 2003. Untuk lebih mengembangkan sistem evaluasi
ini, dilakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan sehingga diharapkan evaluasi level
3 ini dapat dipahami dan diterapkan oleh seluruh karyawan. Dan rancangan evaluasi ini diharaplcan pula dapat menjadi tahap awal bagi pengembangan sistem evaluasi pelatihan di PT. X Indonesia.