ABSTRAKTesis ini bertujuan untuk membahas tentang manajemen konservasi yang merupakan
salah satu fungsi utama museum. Penelitian ini mengambil Museum Nasional Indonesia
(MNI) sebagai studi kasus yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat no. 12 Jakarta
Pusat dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini
mengidentifikasi bahwa manajemen konservasi MNI menggunakan konsep-konsep
traditional museum yang berorientasi terhadap pelestarian koleksi (tangible). Untuk
menjadi new museum MNI harus memperluas orientasi pelestarian koleksi yang tidak
hanya melestarikan koleksi (tangible), tetapi juga melestarikan memori (intangible).
Pada pelaksanaan diperlukan rumusan Standard Operational Procedures (SOP) yang
baik sebagai panduan pekerjaan. Oleh karena itu penelitian ini merekomendasikan SOP
sistem konservasi sesuai konsep new museum
ABSTRACTThis thesis discusses about conservation management that is one of the museum main
functions. The research was taken place at the Museum Nasional Indonesia (MNI)
located at Jalan Medan Merdeka Barat No.12 Central Jakarta and used a qualitative
approach. This research found that MNI used traditional concepts that oriented to
museum collections (tangible). It is recommended that to become the new museum
preservation orientation MNI should extend not only to preserve the collection
(tangible), but also preserve the memory (intangible). In the implementation, its
necessary good formulation of Standard Operational Procedures (SOP) to guide the
work. Therefore this study recommends the SOP conservation system that appropriate
with new museum concept