ABSTRAKTesis ini adalah pembahasan sebuah model proyek lokal-pinggiran yang bersifat global yang mendialogkan dan mempertahankan identitas lokal dalam kerangka kerja nasional dan/atau global. Secara spesifik, tesis ini bicara soal komunitas seni di padepokan Tjipta Boedaja, Gunung Merapi, Dusun Tutup Ngisor, Muntilan dan bagaimana cara mereka beradaptasi serta memproduksi seni dari tahun 1937 hingga sekarang dengan memakai sudut pandang globalisme dalam antropologi. Untuk menjawab hal itu tesis ini menghubungkan persepsi identitas partikularitas dalam pertemuannya dan permainannya (dolan) dengan imajinasi global dan proyek-proyek apa saja yang hadir untuk melestarikan identitas lokal tersebut dalam konteks petani gunung di Jawa.
ABSTRACTThis thesis discussed a model of local-marginal project, which communicates and develops local identities in national and/or global framework. Specifically, the thesis explained how a peasant art community in Padepokan Seni Tjipta Boedaja, mount Merapi, Tutup Ngisor Village, Muntilan Central Java, adapt and produce their performing arts from 1937 until today. It connects particular perception on identity and the playful (dolan) interaction with what imagined as global and also the projects in maintaining the local identity in a Highland Javanese peasant context.