ABSTRAKPermasalahan utama dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah dicapai belum efisien karena masih terjadinya bias gender pendidikan dan penerimaan upah. Dengan pendekatan growth accounting dapat di dekomposisi pertumbuhan masing-masing sumber pertumbuhan terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak bias gender terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan data panel 26 provinsi di Indonesia selama periode tahun 2002-2010 yang dibagi dalam dua periode tahun 2002-2006 dan periode tahun 2007-2010. Dengan metode analisis general least square (GLS), penelitian ini menemukan bahwa bias gender pendidikan dan upah menggakibatkan inefisiensi bagi pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini juga menemukan dampak positif pertumbuhan modal manusia perempuan dan pertumbuhan partisipasi angkatan kerja perempuan terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian tentang dampak negatif bias gender terhadap pertumbuhan ekonomi bahwa untuk meningkatkan efisiensi perekonomian yang telah dicapai dapat dilakukan dengan mendorong kontribusi perempuan dalam pembangunan.
ABSTRACTThe main problem in this research is the possibility that existence of gender bias in education and earning has affected the inefficiency in Indonesia economic growth. The growth accounting approach is applied to decompose the sources of economic growth. the study aims to determine the impact of gender bias on economic growth using a panel data from 26 provinces in Indonesia covering period 2002-2010 that is divided into five-year and four-year interval periods: 2002-2006 and 2007-2010. Using the general least square (GLS) estimation method, the research finds that gender bias in education and earning are associated positively to the inefficiency in the economic growth. The research also finds positive impact of human capital and female labor force participation growth to economic growth, reinforcing the message that enhancing the efficiency in economy can be pursued by encouraging female contribution to the development.