Skripsi ini mengaji tentang variasi respons dan strategi individu petani di Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten dalam menghadapi kegagalan panen yang disebabkan oleh ledakan Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens, stal ) selama tahun 2009--2011. Kegagalan panen menyebabkan petani kehilangan penghasilan berupa uang tunai yang sebelumnya didapatkan dari hasil panen. Hilangnya hak untuk mendapatkan hasil panen merupakan suatu kegagalan dalam 'perangkat keberhakan' yang dimiliki petani. Petani harus melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya selama kegagalan panen terjadi. Dalam melakukan berbagai upaya tersebut, petani mengambil keputusan dengan menggunakan pilihan rasional yang ada untuk merespons kegagalan panen. Variasi respons terjadi karena sejumlah faktor kontekstual seperti pilihan individual, perbedaan akses terhadap sumber daya, 'perangkat keberhakan' jaringan kekerabatan dan pertemanan,dan kepemilikan.
The thesis examines the diverse range of farmer's responses and strategies to cope with harvest failure caused by Brown Planthopper (Nilaparvata lugens, stal) in Sribit Village, Delanggu District, Klaten Regency at 2009--2011. Harvest failure is the entitlement set failure because farmers lost their income. Farmers need to strive for life during the harvest failure and need to make a decision with their rational choice to response the situation. The variation of farmer's responses occured by certain contextual factors such as, by individual choice, different access to the source, 'entitlement set', kinship and friendship relation, and ownership.