ABSTRAKDengan berkembangnya kemampuan rekayasa material, polimer blend menjadi
salah satu metode untuk merekayasa material polimer yang penting karena
aplikasinya yang luas salah satunya usaha me-recycle limbah polimer. Telah
dilakukan penelitian tentang pengaruh blending antara material polimer Poli(metil
metakrilat) (PMMA) regrind dengan Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS).
PMMA regrind merupakan limbah produksi berbentuk serpihan, berasal dari
lensa lampu motor yang cacat dan kemudian dihancurkan dengan mesin pencacah.
Komposisi PMMA regrind yang ditambahkan kedalam ABS adalah 10%, 20%,
30% dan 40% (% berat). ABS yang digunakan telah diidentifikasi persentase
komposisi monomernya dengan 1H-NMR. Proses blending menggunakan alat
ekstruder twin screw dengan setting parameter 210oC-240oC pada putaran 120
rpm. Hasil blending ABS/PMMA dikarakterisasi sifat mekaniknya seperti tensile
strength, impact strength dan sifat termalnya dengan DSC serta morfologinya
dengan SEM. Hasil analisis monomer ABS dengan 1H-NMR adalah akrilonitril
9,26% ,butadiena 21,68% dan stirena 69,06%. Karakterisasi hasil blending
ABS/PMMA menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase PMMA yang
ditambahkan akan menaikkan nilai tensile strength material dan menurunkan nilai
elongation dan impact strength-nya. Hasil DSC menyatakan blending tersebut
immiscible dan tidak compatible dilihat dari nilai Tg dari masing-masing blending
yang terdapat lebih dari satu Tg dan nilainya yang tidak berubah signifikan dari
nilai Tg penyusunnya yaitu ABS dan PMMA. Oleh karena itu, blending ABS
dengan PMMA regrind dapat diaplikasikan untuk produk dengan kekuatan
terhadap benturan dan fleksibilitas yang moderat seperti housing lampu kendaraan
bermotor.
ABSTRACT With the growing capabilities of materials engineering, polymer blend becomes a
useful method to simulate polymer material. One example of it?s broad
applications is to recycle waste polymer. A research about the effects of blending
ABS (Acrylonytrile Butadiene Styrene) with regrind-PMMA (Polymethyl
Methacrylate) has been done. The regrind-PMMA used were taken from the waste
production of housing lamp for automotive that has been through grinding
process. The composition of regrind-PMMA added to the ABS is 10%, 20%, 30%
and 40% from the total weight of mixture. The composistion of monomers inside
the ABS was previously identified by using 1H-NMR. Blending process is done
by using twin screw extruder which temperature was kept between 210oC-240oC
on 120 rpm. The final blending product is characteristize by it?s mechanical
properties such as tensile strength, impact strength, thermal properties (by using
DSC) and morphology properties (by using SEM). By using 1H-NMR, the
composition of monomers inside ABS are 9,26% of acrylonitrile, 21,68% of
butadiene and 69,06% of styrene. As the results of blending regrind-PMMA and
ABS is the higher percentage of regrind-PMMA added, the higher tensile strength
of the material, but in the other hand, the elongation and impact strenght are
lower. DSC?s result shows that the blending is immicible and not compatible.
Therefore, the blending of regrind-PMMA with ABS can be applied for producing
new product with moderate impact resistance and flexibility, such as housing
lamp for automotive.