ABSTRAKAngka kejadian anemia defisiensi besi yang tinggi di Indonesia.
Soetejo dan Samsudin (1976) yang melakukan penelitian terhadap
penderita yang berobat jalan di Poliklinik Anak RSCM/FKUI, menemukan prevalensi anemia pada bayi dengan gizi baik sebesar 76,3% gizi kurang sebesar
79,4% dan gizi buruk sebesar 100 %. Pada golongan usia prasekolah,
prevalensi anemia pada gizi baik sebesar 68,9%, gizi kurang sebesar
76,8% dan gizi buruk sebesar 90,0%. Untuk golongan usia sekolah,
prevalensi sebesar 46,6% pada gizi baik dan 57,5 % pada gizi kurang.
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi beberapa perubahan-perubahan
elektrokardiografi, radiologis, fonokardiografi dan ekokardiografi serta
mencari hubungan keempat hasil pemeriksaan pada anak-anak yang men-
derita anemia defisiensi besi.