Penelitian ini mengkaji masalah hubungan pemaknaan kerja dengan perilaku menyimpang pegawai negeri sipil Sekretariat jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Variabel-variabel yang dianggap berhubungan perilaku menyimpang pegawai adalah variabel pemaknaan kerja. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran analisis hubungan pemaknaan kerja dengan perilaku menyimpang.
Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitaf. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif dan responden yang dipakai sebesar 100 orang. Sedangkan teknik penarikaan sampel yang digunakan adalah sampel aksidental.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel Pemaknaan Kerja (X) dan variabel Perilaku Menyimpang (Y) yang signifikan sebesar 0,067 dengan besarnya koefisien korelasi antara variabel adalah -0,184. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara pemaknaan kerja dengan perilaku menyimpang pegawai di Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
This study examines the relationship the meaning of work and deviant behaviors in the civil employees at Secretariat General of the Ministry of Education and National Culture. The variables that are considered deviant employee behavior are related to the variable meaning of work. Therefore, the purpose of this study is to obtain an overview analysis of the relationship between the meaning of work and deviant behaviors.
The method used in this study is quantitif analysis with explanative study and 100 respondent in accidental sampling.
The results shows that there is a relationship between the meaning of work variables (X) and deviant behavior variables (Y), which is significant at 0.067 and correlation coefficient between the variables is -0.184. It is mean, there is a negative relationship between the meaning of work and deviant behaviors of the worker of Secretariat General of the Ministry of Education and Culture.