ABSTRAKSkripsi ini membahas pengaruh politik terhadap perkembangan sastra Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin 1959?1965. Sastra merupakan pencerminan masyarakat.
Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang
pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari
masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Yang
dimaksud dengan politik yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan kekuasaan.
Seperti ideologi, partai, dan kebijakan pemerintah. Masa demokrasi terpimpin dimulai
sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal 5 juli 1959 hingga kejatuhan
Soekarno pada tahun 1966. Sejak dikeluarkan dekrit, di Indonesia dikenal semboyan
politik sebagai panglima, di mana segala sesuatu harus sesuai dengan kebijakan politik.
ABSTRACTThis thesis examines the political influence to the development of indonesian literary atthe time of Guided Democracy 1959-1965.Letters is the refflection of community.Through the literarry works, the writter express the social problem in which the writeritself deal with.Literrary works are affected by the people and influences the people at thesame time. Politics is all about the power such as ideology, party, and governmentpolicy.The time of Demokrasi terpimpin was started from the dekrit presiden on July 5,1959 to the end of Soekarno regime on 1966. Since dekrit was released, there was amotto politics as as a leader, where all of the things must fit the political policy.