ABSTRAKMasih tingginya Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bintan dan rendahnya
anggaran kesehatan masyarakat di daerah menyebabkan Puskesmas belum
maksimal dalam menjalan fungsi strategisnya. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan desain studi kasus yang bertujuan untuk melihat efektifitas BOK
dalam percepatan MDGs di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau tahun
2011 dan Tahun 2012. Hasil penelitian diketahui bahwa Bantuan Operasional
Kesehatan belum efektif dalam mendukung percepatan MDGs. Hal ini disebabkan
karena pegawai masih berorientasi pada uang lumpsum, peruntukkan kegiatan
lebih besar diluar program tujuan MDGs dan menurunnya anggaran kesehatan
dari APBD setalah ada BOK. Saran: agar Dinas Kesehatan melakukan advokasi
kepada legislatif dan executive untuk mempertahankan dan meningkatkan
anggaran kesehatan, melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja
program yang dibiayai BOK dan meningkatkan pembinaan ke lapangan untuk
memaksimalkan pencapaian MDGs 2015.
ABSTRACTThe persistently high maternal mortality rate in the District of Bintan and
low areas of public health budget led health centers have not been up in running
the strategic function. The study was a qualitative research design with case
studies that aim to see the effectiveness of the BOK in the acceleration of MDGs
in Bintan regency in Riau Islands Province 2011 and Year 2012. Survey results
revealed that the Operational Health Support not been effective in supporting the
acceleration of the MDGs. This is because employees are oriented journey?s
expences, greater activity outside the designated program goals MDGs and
declining health budgets from existing budgets After BOK. Advice: Health
Department to advocate for legislative and executive to maintain and improve the
health budget, supervise and evaluate the performance of programs financed by
BOK and improve guidance to the field to maximize the achievement of the
MDGs by 2015.