Dismenore diperkirakan meningkat 75% pada wanita dengan rentang usia 17-25 tahun. Penelitian sebelumnya menyatakan angka keluhan nyeri dismenore menurun dengan aktivitas fisik yang teratur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif komparatif dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keluhan nyeri dismenore pada berbagai tingkat aktivitas. Sampel pada penelitian ini berjumlah 84 responden dan diambil dari anggota aktif unit kegiatan mahasiswa di Pusat Kegiatan Mahasiswa dan Gymnasium Universitas Indonesia. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposif sampling.
Hasil penelitian ini menunjukan tidak ada perbedaan keluhan dismenore yang signifikan pada kelompok dewasa muda yang memiliki tingkat aktivitas ringan, sedang, dan berat (nilai p=0,518). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi terkait dismenore yang terjadi pada kelompok-kelompok yang memiliki tingkat aktivitas yang berbeda.
Dysmenorrhea has been estimated to rise up to 75% of women between 17 and 25 years old. The last study showed that physical activity could reduce pain of dysmenorrhea. This study used comparative descriptive design to identify the difference of dysmenorrhea complaints of the student with the light, moderate, and vigorous activities. Total sample of this study were 84 respondents who were active at the activity student unit in the Student Centre and Gymnasium University of Indonesia. This study applied purposive sampling technique to collect data.Result of this study showed that there was no significant difference of dysmenorrhea complaints of the student activity unit members with the light, moderate, and vigorous activities at University of Indonesia (p value = 0,518). This study can be used as information resource related to dysmenorrhea at different levels of activites groups.