ABSTRAKSkripsi ini membahas tentang paternalisme yang merupakan warisan ajaran
Konfusianisme masyarakat Korea di dalam pemerintahan Syngman Rhee dan
pengaruhnya terhadap penerapan nilai-nilai demokrasi di Korea. Penelitian ini
merupakan sebuah penelitian kualitatif yang ditulis menggunakan metode
deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paternalisme
diterapkan dalam pemerintahan Syngman Rhee dan terlihat melalui kebijakankebijakan
Syngman Rhee, misalnya saja dalam RUU Keamanan Nasional. RUU
Keamanan Nasional ini bertujuan untuk melindungi rakyat Korea dari bahaya
komunis, tetapi RUU ini melanggar prinsip dasar yang ada dalam demokrasi,
yakni pelanggaran hak asasi manusia. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa
paternalisme dalam pemerintahan Syngman Rhee memberikan pengaruh buruk
terhadap penerapan nilai-nilai demokrasi di Korea.
AbstractThis thesis studies about paternalism as a legacy of Confucianism teachings in
Korean society that is applied in Syngman Rhee government and its effects on the
application of democratic values in Korea. This research is a qualitative research
with descriptive analysis method in writing. The result of this research shows that
there is paternalism applied in Syngman Rhee government and could be seen
through Syngman Rhee policies, i.e. National Security Bill. The National Security
Bills aimed to protect Korean people from communist, but the bill violates basic
principle of democracy, specifically the violation of human rights. Hence, it is
concluded that the paternalism in Syngman Rhee government has given bad
effects toward the application of democratic values in Korea.