Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perusahaan FMCG perlu mengetahui jumlah permintaan yang potensial di suatu wilayah. Dengan begitu perusahaan dapat menyesuaikan supply yang optimal untuk menghindari tidak terpenuhinya permintaan pelanggan. Metode ekonometrik merupakan salah satu solusi untuk memodelkan estimasi permintaan dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pada penelitian ini digunakan data cross section sehingga perlu dilakukan uji dependensi spasial untuk melihat apakah antar wilayah memiliki dependensi spasial atau tidak. Hasilnya pada model regresi tidak terdapat dependensi spasial sehingga digunakan analisis regresi non-spasial sebagai model estimasi permintaan. Selain itu juga diperoleh hasil bahwa permintaan konsumen dipengaruhi oleh faktor jumlah penduduk, PDRB perkapita, rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga, dan kategori wilayah rural atau urban.
Along with the strict competitiveness of Fast Moving Consumer Goods (FMCG) industry, companies need to know the number of potential demands in an area. So, companies can adjust optimal supply to avoid consumer's demands unfulfillment. Econometric method is one of the solution to model the demand estimation considering factors affecting it. This research use cross section data, so spatial dependence was conducted to investigate whether there is a spatial dependency between the region. The result revealed that there was no spatial dependency. Therefore, non-spatial regression analysis was used as a model of demand estimation. Beside that, the result also show that consumer?s demands are influenced by number of population, Gross Domestic Regional Product (GDRP), average of household expenditure, and the category of the area (rural or urban).