Skripsi ini membahas gambaran kehidupan nenek moyang suku Toraja pada masa dulu dan masyarakat Toraja pada masa ini sebagaimana yang terlukis dalam Landorundun karya Rampa' Maega. Suku Toraja adalah sekelompok orang yang tinggal di sebuah tempat bernama Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo atau yang dikenal dengan nama Toraja. Gambaran kehidupan itu terlukis dalam tiga aspek yang paling menonjol dalam novel, yaitu stratifikasi sosial, upacara adat, dan pariwisata. Semua gambaran itu terbingkai dalam dua cerita cinta yang berasal dari dua waktu yang berbeda.
This thesis discusses a picture of life Toraja ancestors' in the past and current Toraja society as describen in Landorundun by Rampa? Maega. Torajan is a group of people who lived in a place called Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo or place known as The Toraja. The picture of life described in the three most prominent aspects of the novel; social stratification, traditional ceremonies, and tourism. All of those picture framed in two love stories that come from two different time.