ABSTRAKDalam Neraca Gas Indonesia, wilayah Indonesia dibagi menjadi 11 region.
Dari 11 region tersebut, pada tahun 2007 terdapat 3 region yang dinyatakan
kekurangan gas, yaitu region II (Sumatera Bagian Utara), region VI (Kalimantan
Bagian Timur) dan region IX (Papua). Pengembangan fasilitas gas bumi pada
wilayah-wilayah yang kekurangan pasokan gas merupakan peluang bisnis yang
sangat menarik.
Proyek pembangunan fasilitas gas bumi yang dilakukan di wilayah Sumatera
Bagian Utara mempunyai tingkat keekonomian yang sangat menarik, tetapi tingkat
resikonya berada pada Zona ALARP (As Low As Reasonable Practise). Evaluasi juga
dilakukan berdasarkan Monte Carlo Simulation dengan menggunakan software
Crystal Ball. Upaya-upaya mitigasi resiko proyek dilakukan untuk menurunkan
tingkat resiko hingga mencapai Zona Acceptable. Dengan memperhitungkan biaya
mitigasi resiko proyek sebesar US$ 17,611,053/tahun, tingkat keekonomian dari
proyek pembangunan fasilitas gas bumi di wilayah Sumatera Bagian Utara masih
menarik untuk dilaksanakan.
ABSTRACTIn the Indonesia Gas Balance, Indonesia?s area is divided into 11 regions. On
2007, there were 3 gas defisit regions, which is region II (Northern Sumatera),
region VI (Eastern Kalimantan) and region IX (Papua). The development of natural
gas facilities in the areas that defisit of gas supply is a very attractive business
opportunity.
Natural gas facility development project that undertaken in the Northern
Sumatera Region has a very interesting economic level, but the risk level is at
ALARP (As Low As Reasonable Practise) Zone. Evaluation is also conducted based
on the Monte Carlo Simulation using the Crystal Ball software. Project risk
mitigation efforts undertaken to reduce the risk level to achieve The Acceptable
Zone. Taking the project risk mitigation cost for US$ 17,611,053 / year into
economic calculation, the economic value of natural gas facility development project
in the Northern Sumatera Region remains attractive to be implemented