ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang kompetensi komunikasi lintas
budaya staf Sekretariat ASEAN Jakarta dalam menghadapi konflik lintas budaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi
kasus. Informan utama merupakan staf ekspatriat dan lokal di Sekretariat
ASEAN Jakarta. Sumber data diperoleh dari wawancara mendalam, pengamatan,
dan dokumentasi. Secara keseluruhan hasil penelitian ini memperkuat keberadaan
Model Dimensi Kompetensi Komunikasi Antarbudaya yang dikemukakan Chen
dan Starosta (Turnomo, 2005). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa para staf
memiliki sensitivitas budaya yang tinggi pada konteks sosial formal dalam
menghadapi konflik lintas budaya. Penulis berharap keberadaan model
komunikasi lintas budaya semakin berkembang di Indonesia.
AbstractThis study aims to analyze the competence of intercultural communication of the
ASEAN Secretariat?s employees in dealing with intercultural conflict. This study
uses qualitative descriptive approach and study case research. Key informants are
expatriate and local employees at the ASEAN Secretariat. Data sources are
retrieved from in-depth interview, observation and documentation. The finding
indicates which principally reinforce the existence of Intercultural Competence
Dimension Model of Chen and Starosta (Turnomo, 2005). The finding shows that
the employees possess a high level of cultural sensitivity in the formal social
context in dealing with intercultural conflict. The author hopes that the existence
of the models of intercultural communication is growing in Indonesia.