ABSTRAKBahwa permainan kartu yang dilakukan pada saat jagong bayi telah menjadi tradisi di daerah Keduwang, adalah sebuah kenyataan sosial yang hingga saat ini belum banyak di kaji segi-segi sosial" budayanya. Dengan melihatnya sebagai sebuah tradisi, permainan kartu tersebut hendak dikaji fungsi apa yang diberikan bagi struktur masyarakat pendukungnya. Dalam skope sebuah kalangan permainan, main kartu memberikan kepada individu serangkatan fungsi; sedangkan pada skope yang lebih besar, yakni kehidupan sehari-hari, main kaitu memberi kontribusi bagi terpeliharanya kegiatan jagong bayi, yang berarti pula kontribusi bagi kelestarian salah satu unit dari struktur. Dengan itu pula pola hubungan yang timbal balik tetap terjaga kelestariannya.