Kehancuran perekonomian akibat bencana gempa di Provinsi DIY membawa dampak besar bagi kesejahteraan masyarakatnya. Berdasar kenyataan tersebut, penelitian ini ingin mengetahui pengaruh bencana terhadap perekonomian di Provinsi DIY dan keterkaitan antar sektornya. Pengetahuan terhadap besarnya pengaruh dan dampak bencana tersebut diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pengambil keputusan. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan model Input Output Regional Provinsi DIY tahun 2000 dan 2008 yang diperbaharui dan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap beberapa pelaku ekonomi sektor terpilih. Temuan penelitian ini (a) tidak ada perubahan struktur yang signifikan karena pengaruh gempa; (b) terjadi perubahan sektor kunci; (c) output yang hilang karena bencana sebesar Rp11 trilliun (41%); (d) dampak dana rehabilitasi dan rekonstruksi menyebabkan perubahan output sekitar Rp4,1 triliun(15%).
Economic devastation caused by 2006 Yogyakarta earthquake had made a big change on the welfare of many people, especially who lived in the city. This study aims to examine whether the disaster had triggered a structural shift in the region?s economy as well as the linkage between sectors. The study used 2000 and 2008 Yogyakarta Regional Input Output Model to describe the change of economy structure. Some interviews with resource person were also conducted to figure out unreported information regarding the economy. The findings are: (a) there is no significant structural change in economy due to the earthquake; (b) some key sectors are substituted; (c) output loss was counted 11 trillion rupiah (41%); (d) rehabilitation and reconstruction fund had stimulated the economic output around 4,1 trillion rupiah (15%).