Penelitian ini menguji pengaruh faktor proprietary cost, agency cost, dan pembiayaan eksternal terhadap pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen pada 80 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proprietary cost yang diproksikan dengan keuntungan abnormal berpengaruh negatif terhadap pengungkapan varisi pertumbuhan laba antar segmen. Sedangkan proprietary cost yang diproksikan dengan indeks Herfindhal tidak berpengaruh terhadap pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen. Agency cost yang diproksikan oleh free cash flow dan discretionary accrual juga ditemukan tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen. External financing ditemukan memiliki pengaruh yang berbeda dengan dugaan, yaitu terdapat pengaruh negatif antara pembiayaan eksternal dan tingkat pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen.
This study investigates the effect of proprietary cost, agency cost, and external financing on disclosure of segment earnings growth rate of 80 manufacturing firms listed in Indonesian Stock Exchange in year 2010. This study finds that proprietary cost proxied by abnormal profitability is negatively associated. Meanwhile proprietary cost measured using Herfindahl index is not affecting manager?s disclosure of cross segment earnings growth variability. Agency cost proxied by free cash flow and discretionary accrual are not associated with reported earnings growth variability across segments. External financing, which has an opposite association with expectation, negatively associated with disclosed segment earnings growth rate variability.