ABSTRAKSkripsi ini membahas tentang adanya gejala mobilisasi kul
tural dalam kehidupan politik ai Indonesia. Gejala mi diper -
kuat dengan adanya pemanfaatan kultur etnis untuk tujua" politik Di sini kultur Jawa Derperan sebagai kuluur dominan dan menjadi stabilisator Dagi kuluur minoritas lainnya Melalui m£
bilisasi kultural, konsoliaasi elit dapat terwujua. karena telah
dicapai kesepakatan atas langgan dan ideologi yang berlaku.
Dengan sistim politik ^ang turut mendukungnya, tujuan untuk
melestarikan kuluur elit akhirnya dapat dicapai
Golongan miliuer sebagai motor penggeraknya oerhasil mencipuaVen
format politik yang tepat untuk mengikuti dinamika S£
sial, politik maupun enonomi. lengmgat tekad gol organ miliuer
untuk tetap berperan aomman dalam jreniciupan poliuik di Indonesia,
maka harus mempersiapkan landasan yang kokon antuk meng
hadapi proses pengalihan tongkat kekuasaan. ' Konsolidasi yang dilakukan dalam rangka proses membangun negara (state build -
ing), menunjukkan bahwa golongan militer berhasil membuktikan
dirinya sebagai kekuatan pemersatu di tengah masyarakat yang
majemuk
Kohesi kultural berbasil diciptakan melalui proses pendidikan
dan diteruskan pada masa penugasan Di sinilah sosialisa
si kultural dan ideologis diterapkan secara Dertahap dan te -
rencana Hal mi membuat para perwira Jawa maupun non Jawa begitu
menghayati citra, kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai
insan militer Indonesia. Namun peranannya dalam percaturan kekuasaan,
selain ditentukan oleh faktor kemampuan teknis kemiliteran,
masih harus ditentukan oleh seberapa jauh hubungan
personal yang berhasil dibina dengan elit penguasa. Ini disebabkan
karena pola integrasi aan konsolidasi elit itu sendin
ditentukan melalui jalur personal yang aiperkuat secara kultural