Longsoran yang terjadi pada lereng jalan penghubung Pagertan -
Power House Tulis antara station P45 - P46 berlangsung dengan
lamban. Observasi dilapangan menunjukkan bahwa akibat longsoran
tersebut dapat mempengaruhi badan jalan yang terletak diluar
lereng tersebut dan dikhawatirkan lambat laun dapat pula
mengganggu keseimbangan perbukitan disekitarnya.
Lapisan permeabel yang terletak 2.0 m dibawah muka tanah,
terbentang dari arah DHl ke arah DH7 dengan nilai degree of saturation
berturut-turut Sr = 75 Z dan Sr = 100 Z dan bermuara
dibawah lereng tersebut, mengakomodasikan terjadinya bencana
longsoran. Tinggi tebing yang berbatasan lereng diarah DH7 telah
mendekati tinggi ambang kritisnya sebesar HC = 341 cm.
Pembangunan segmen-segmen linqkaran bronjong batu kali yang
dipasang koplanar pada bidang lereng longsoran, akan meningkatkan
tegangan efektif lapisan permeabel arah DH1 dan DH7 berturut-turut
menjadi sebesar- o"= 0.73 kg/cm2 dan o"= 0.66 kg/cm2 yang
lebih besar dari tegangan air pori bersangkutan sebesar u = 0.56
kg/cm2 dan u = Q.29 kg/cm2 sehingga quick condition pada posisi
tersebut dapat dicegah.
Segmen dengan radius terbesar R = 50 m dan bertumpu pada kaki
tebing yang stabil, akan berfungsi sebagai sistem drainasi yang
bersifat struktural, lapisan geotextile disisi luar bronjong
berfungsi menjaring dan menahan butiran pasir halus ditempatnya
sehingga lereng menjadi stabil