ABSTRAKSebagai seorang polisi yang bertugas melindungi, mengayomi dan
menegakkan hukum dalam masyarakat maka polisi haruslah dapat menunjukkan
perilaku yang baik dalam masyarakat. Seperti halnya dalam menangani unjuk rasa,
polisi harus mampu menerapkan aturan yang sesuai di dalamnya. Jumlah unjuk rasa
yang tinggi dan juga belum tercapainya pemahaman akan demokrasi yang benar
menyebabkan sering terjadi bentrokan antara polisi dengan mahasiswa yang
berunjuk rasa. Polri sebenarnya telah memiliki suatu prosedur tetap dalam
penanganan unjuk rasa. Penelitian ini lebih difokuskan kepada sikap polisi terhadap
perilaku agresif dalam unjuk rasa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan sikap polisi
sabhara perintis terhadap perilaku agresif mahasiswa yang berunjuk rasa di Jakarta.
Dimana sikap yang timbul bisa berupa sikap unfavourable, favourable maupun
netral. Penelitian ini juga ingin melihat pengaruh perbedaan usia dan tempat tinggal
terhadap sikap polisi terhadap perilaku agresif mahasiswa yang berunjuk rasa di
Jakarta.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat
kecenderungan sikap yang unfavourable dari polisi sabhara perintis terhadap
perilaku agresif mahasiswa yang berunjuk rasa di Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari
nilai rata-rata kelompok yang diperoleh berada di atas 2,5. Juga ditemukan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perbedaan usia terhadap sikap polisi
sabhara perintis terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa di Jakarta. Demikian pula
ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perbedaan tempat
tinggal terhadap sikap polisi sabhara perintis terhadap mahasiswa yang berunjuk
rasa di Jakarta.