ABSTRAKTingkat tumover tertinggi terjadi pada kalangan pekerja muda yang umumnya baru
lulus dari bangku pendidikan. Tumover dapat terjadi karena tidak terpenuhinya harapan-
harapan pekerja sehingga mereka keluar. Kontrak psikologis merupakan konsep yang tepat
untuk memahami komitmen pekeria. Keadaan diatas mendorong peneliti untuk melihat
gambaran kontrak psikologis dan komitmen pekerja muda terhadap perusahaan.
Metode pengambilan sampel dengan cara accidental. Responden sebanyak 94
pekerja perusahaan dengan masa kerja dibawah tiga tahun dengan pendidikan sekurang-
kurangnya S1. Kuesioner dengan skala Likert digunakan untuk mengumpulkan data,
kuesioner kontrak psikologis dan kuesioner komitmen terhadap perusahaan.
Studi ini menunjukkan bahwa pekerja muda memiliki persepsi yang seragam, akan
harapan-harapan mereka. Dalam hal ini perusahaan tampak memiliki kekuatan besar dalam
mengontrol pekerjanya. Sementara persepsi individu terhadap kewajibannya tampak
bervariasi, ini menunjukkan subjektivitas dari rasa kewajiban pekerja muda. Pekerja muda
memiliki keyakinan bahwa kontrak psikologis mereka bersifat relasional. Kontrak psikologis
transaksional dan retasional tidak berada dalam satu kontinum yang berlawanan, namun
terletak paralel. Komitmen yang mereka miliki belum terdiferensiasi. Secara umum terdapat
dua macam komitmen pada pekerja muda, yaitu komitmen afektif-normatif dan komitmen
kesinambungan. Ini dapat dimaklumi mengingat belum cukup waktu bagi pekerja muda
untuk mengenal nilai-nilai perusahaan. Aspek-aspek kontrak psikologis : kemajuan yang
cepat, pemberitahuan sebelumnya bila hendak keluar, dan sekurang-kurangnya bekerja 2
tahun melatarbelakangi tingkat komitmen individu di awal karirnya. Komitmen lebih
ditentukan oleh diri individu yang terlibat.