Peranan surat kabar dalam kehidupan manusia modem tidak dapat dihindarkan. Kita membaca surat kabar untuk mendapatkan informasi, hiburan dan juga mengetahui opini dari penulis dan juga surat kabar bersangkutan. Dengan semakin majunya masyarakat, maka yang dibutuhkan oleh pembaca bukan hanya berita saja yang menyajikan fakta atau peristiwa yang terjadi. Masyarakat menjadi kritis dan ingin mengetahui ulasan apa yang terjadi dibalik suatu peristiwa, seperti : apa yang melatarbelakangi terjadinya suatu peristiwa, bagaimana dampak dari kejadian tersebut, bagaimana pendapat atau opini surat kabar terhadap suatu isu yang kesemuanya tidak dapat disajikan dalam suatu berita. Karena sudah memasukkan opini surat kabar yang bersangkutan, maka tulisan itu pastinya membawa visi dan misi dari surat kabar yang bersangkutan. Sehingga suatu peristiwa, dapat saja dianalisa secara berbeda oleh masing-masing surat kabar karena perbedaan yang ada. Dan tulisan yang sudah memasukkan opini dewan redaksi surat kabar tersebut dituangkan dalam rubrik yang disebut tajuk rencana. Dipilihnya topik bom Bali oleh surat kabar untuk dijadikan tajuk dalam kurun waktu relatif lama tentunya atas berbagai pertimbangan. Dan hal yang menjadi lebih penting dari peristiwa bom bali adalah bagaimana pemerintah menangani kasus tersebut. Disinilah fungsi tajuk rencana sebagai suatu wadah untuk mengkritisi kinerja pemerintah untuk dapat segera menuntaskan kasus ini, dalam fungsinya sebagai wadah kontrol sosial. Untuk dapat mengkaji fungsi kontrol sosial tajuk rencana khususnya terhadap kinerja pemerintah dalam menangani peristiwa bom Bali maka perlu adanya dua pendekatan penelitian. Pertama, pendekatan kuantitatif yaitu dengan pengelompok kan kategori-kategori yang dibuat ke dalam tabel distribusi frekwensi. Kedua, dengan pendekatan kualitatif yaitu interpretasi terhadap tajuk rencana, dengan memperhatikan pilihan kata dan gaya bahasa. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa surat kabar Kompas dan Republika cukup peduli terhadap topik bom Bali. Keduanya memiliki haluan negatif terhadap kinerja pemerintah. Tajuk rencana Kompas dan Republika sebagian besar memakai jenis argumentatif dan sebagian besar pilihan kata untuk kinerja pemerintah adalah negatif. Sedangkan dalam gaya bahasa yang dipakai keduanya lebih banyak menggunakan gaya bahasa repetisi. Kompas dan Republika sudah mencoba untuk menerapkan fungsi kontrol sosial mereka terhadap pemerintah melalui rubrik tajuk rencananya. Dalam menyampaikan kritiknya terhadap pemerintah terlihat bahwa Kompas lebih berhati-hati dalam pilihan katanya, karena ia lebih banyak menggunakan kata ganti jabatan atau institusi daripada menyebutkan nama orang. Sementara Republika relatif lebih terbuka dan berani untuk menunjuk kepada seseorang berkaitan dengan kritik yang dilontarkannya.