Perawatan merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa suatu peralatan tetap melaksanakan fungsinya sesuai dengan performa yang telah ditentukan oleh pemakai. Perencanaan perawatan sangat diperlukan dalam mencapai hasil yang optimal. Perencanaan ini meliputi perencanaan kegiatan, waktu dan pelaksana perawatan. Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan suatu proses analisa yang digunakan untuk menentukan cara perawatan yang diperlukan oleh suatu komponen dalam kegiatan operasinya. Proses analisa yang telah lama diterapkan dalam perawatan di dunia penerbangan ini,. menekankan pada manajemen kegagalari fungsi berdasarkan penyebab dan konsekwensi kegagalan yang timbul. Pada penelitian ini proses analisa RCM diaplikasikan untuk mendapatkan suatu manajemen perawatan Single Point Mooring (SPM) yang efektif dimana perawatan SPM dilakukan berdasarkan kondisi komponennya dalam menunjang kegiatan operasi. Pada SPM selama ini diterapkan perawatan terjadwal, perawatan overhaul, yaitu dengan menganggap bahwa semua komponen mempunyai umur tertentu sehingga komponen yang seharusnya tidak perlu diperbaiki atau diganti karena kondisi masih baik ikut diperbaiki.
Berdasarkan hasil analisa RCM, perawatan komponen pada SPM meliputi :
a. On-condition task berjumlah 97
b. Scheduled restoration task berjumlah 28
c. Scheduled discard task berjumlah 11
d. Failure finding task berjumlah 15
e. Tidak dilakukan perawatan berjumlah 7
f. Redisain yang perlu dilakukan pada komponen berjumlah 1