ABSTRAKTugas akhir ini dibuat berdasarkan studi kasus sebuah perusahaan manufaktur yang bernama PT. Arhapro. Proses produksi yang ada pada pabrik perusahaan ini adalah proses produksi yang bersifat process layout dengan tenaga kerja yang relatif sedikit dan biaya overhead yang tinggi. Perbandingan antara biaya-biaya Iangsung dengan biaya-biaya tidak langsung atau overhead berkisar antara 1 banding 5. Melihat fakta-fakta di atas, maka yang hendak dilakukan dalam tugas akhir ini adalah menerapkan metode alokasi biaya activity-based costing (ABC) untuk melakukan alokasi biaya-biaya overhead pabrik.
Data-data yang diperlukan dalam penerapan metode ini antara Iain adalah jenis-jenis produk yang dihasilkan, job description, biaya overhead seiama tahun 2000, data-data yang berkaitan dengan produksi pabrik perusahaan selama tahun 2000, dan data-data keorganisasian pabrik perusahaan. Semua data telah tersedia di pabrik perusahaan.
Pengolahan data dilakukan dengan terlebih dahulu mengalokasikan biaya overhead kepada aktivitas-aktivitas pabrik perusahaan. Alokasi biaya overhead dilakukan dengan secara Iangsung mengalokasi suatu pool biaya kepada suatu aktivitas atau dengan menggunakan pemacu biaya sebagai basis alokasi biaya.
Lalu aktivitas-aktivitas tersebut dikelompokkan ke dalam 4 tingkat aktivitas. Setiap kelompok memiliki pemacu biayanya sendiri, dan berdasarkan pemacu biaya ini biaya masing-masing kelompok aktivitas dialokasikan kepada obyek-obyek biaya yang telan diidentifikasikan.
Hasil akhir berupa hasil alokasi biaya overhead pabrik kepada obyek-obyek biaya yang ditetapkan. Dipaparkan juga analisa singkat mengenai konsumsi biaya olah aktlvitas-aktivitas yang ada dan juga oleh obyek-obyek biaya.