Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang banyak digunakan sebagai bahan bakar. Sumber energi ini tidak dapat diperbaharui, sehingga ketersediaan bahan bakar minyak bumi semakin hari semakin terbatas.
Masalah lain dari penggunaan bahan bakar fosil adalah polusi akibat emisi yang dihasilkan. Pemanfaatan minyak nabati secara langsung sebagai bahan bakar mesin diesel (biodiesel), ternyata masih dijumpai suatu masalah. Masalah yang dlhadapi tersebut terutama disebabkan oleh viskositas minyak nabati yang terlalu tinggi jika
dibandingkan dengan petroleum diesel. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan proses konversi minyak nabati kedalam bentuk ester (metil ester) dari asam lemak minyak nabati melalui reaksi transesterifikasi dengan bantuan katalis basa" Tahapan yang dilakukan untuk mendapatknn metil ester yaitu dengan mereaksikan minyak jelantah dan metanol dengan katalis NaOH kemudian dipisahkan dari pengotor dengan pengendapan dan pencucian. Dilakukan variasi penggunaan Metanol sebesar 15%, 20o/o.,. 25% 30%, dan 40% volume dari minyak jelantah yang digunakan, untuk didapat kondlsi operasi optimum. Dari segi prosentase konversi yang dihasilkan, penggunaan 25% vol methanol per volume minyak jelantah yang digunakan sebagai reaktan menghasilkan hasil yang optimum, baik secara teknis, maupun ekonomis. Konversi yang didapatkan adalah 81,6% wt dari masa minyak jelantah yang digunakan. Untuk penggunaan methanol 30 dan 40 % vol, menghasilkan kenaikan yang tidak signifikan (84,5% dan 85,3%) dan tidak dipilih karena penambahan…