Dalam proses perancangan, pemrograman dan konsep arsitektur merupakan dua unsur yang berbeda, dimana keduanya harus dipadukan oleh seorang arsitek. Pemrograman sebagai unsur objektif dan konsep arsitektural sebagai unsur subjektif dalam diri perancang, harus dapat menunjukan hubungan yang saling mengisi / memperkuat satu sama lainnya.
Dalam skripsi ini penulis membangun suatu pemikiran dari difinisi-difinisi dan teori-teori yang ada, mengenal 'apa', 'bagaimana' dan 'mengapa', pemrograman dan konsep arsitektural dilakukan dalam proses perancangan. Untuk membuktikan dan mengembangkan lebih lanjut pemikiran tersebut penulis melakukan analisa dari proses perancangan yang pernah dilakukan, dimana pemrograman dan konsep arsitektur selalu digunakan. Dari analisa yang dilakukan didapat suatu kesimpulan mengenai hubungan kedua unsur tersebut.
Dasar permasalahan yang harus dijawab adalah bagaimana seorang arsitek dapat memadukan kedua unsur tersebut, dalam upaya menyusun suatu program (berdasarkan data yang akurat) dan mengembangkan konsep yang baik, sehingga menghasilkan suatu karya arsitektur yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.