Arsitektur merupakan pencerminan manusia pembuatnya dan juga penghuninya. Sehingga setiap arsitek memiliki cara dan gayanya sendiri dalam rancangannya. Begitu pula dengan Romo Mangan, seorang arsitek humanis, yang memiliki nama Iengkap Yusuf Bilyarta Mangunwijaya ini.
Ia adalah seorang yang multidimensional, karena beliau tidak hanya seorang rohaniwan Kathoiik yang taat namun juga seorang sastrawan, budayawan, dan juga pemerhati sosial, khususnya kaum yang terpinggirkan. Dan sebagai seorang arsitek ia banyak menghasilkan karya-karya arsitektur yang unik, yang patut kita teladani baik pemikiran maupun perbuatannya.
Tulisan ilmiah ini merupakan analisis terhadap pemikiran Romo Mangun mengenai Arsitektur, melalui studi banding antara pemikirannya yang tertuang dalam kedua bukunya, Pengantar Fisika Bangunan dan Wastu Citra, dengan bangunan arsitekturalnya diwakili oleh Pemukiman Tepi Kali Code, Wisma Kuwera dan Kompleks Peziarahan Sendangsono.