ABSTRAKDalam mendapatkan sifat-sifat mekanis produk yang tinggi, proses
canai panas terkontrol merupakan salah satu proses penting melalui
pengamatan terhadap perubahan struktur selama proses. Parameter proses
seperti temperatur, tegangan dan pendinginan ternyata menjadi hal yang
sangat berpengaruh dalam proses canai panas.
Dari penelitian ini perubahan struktur diawali dengan fenomena
pertumbuhan abnormal butir austenit dari proses canai panas Baja
HSLA~Nb (0,03 %) selama pemanasan ulang pada temperatur 1080 °C
dalam waktu terrentu, walaupun belum mencapai temperatur pengkasaran
butir (grain coarsening temperature, Tc), H17 °C.
Hasil pengamatan terhadap perubahan-struktur butir austenit dan
ferit yang terjadi ?selama proses canai panas dan pendinginan, terjadi cukup
signzfkan. Laju pendinginan dan deformasi yang Iebih tinggi menghasilkan
bulir ferit yang kecil. Pada pendinginan ali (4156 °C) pada deformasi 0.6;
didapat diameter butir ferit sebesar 7,9 pm.
Proses nukleasi burir ferit sangat dipengaruhi oieh besar butir
austenit, dan pada butir ausrenit yang tidak seragam akan dihasilkan
butir ferit yang tidak seragam pula. Dari hasil rasio transformasi butir
ausrenit terhadap butir ferit, terjadi peningkaian Iaju nukleasi nada
bums butir rerdeformasi 0,30 sebesar 1,73 kali dibandingkan kondisi
tanpa deformasi, dan sebesar 1,77 kali untuk deformasi 0,50 ketika
didinginkan di udara. Butir austenit yang mengalami rekristalisasi
menghasikan laju nukleasi lebih kecil, karena ukuran butir yang
kecil.