Pendeteksfan wajah mamtsia merupakan proses dasar dari ap!ikasi yang lebih lua.v, seperti pengenalan wajah, pengenalan ekspresi, pelacakan wajah, estimasi pose, dan pengenalcm isyarat tubuh. Berbagai metode tclah diterapkan untuk melakukan pcndcteksian wajah. salah satunya adafah dengan memanjaatkan infonnasi wama. Warner kulit manusia dar/ berbagai ras tidak jauh berbeda. Perbedaan lehih hanyak terdapai pada intensitas. Karakterisiik ini dapat dimanfaatktm U1tlttk memhuat sebuah model warna kulit yang merepresentasikan wama kulit manusia dalam chromatic color space.
Model warna kulit ini digunakan untuk melakukan segmemasi antara skin region dengan non-skin region da!am sualu gambar berwama. Bagian yang diproses lebih fanjut untuk mendeteksi wajah adalah skin region, melalui metode template matching. Tiga huah persyaratan ditetapkan untuk menyelck'ii skin region yang ada, yaitu jumlah luhang dalam satu region, rasio tinggi terhadcrp Iebar region, dan koejisien kare/asi silang antara region yang dianaU.va dengan template face. Region yang memenuhi ketiga persyaratcm ini diidentifikasi sehagai wajah manusia. Hasil simu!asi memmjukktm hahwa ketiga perjyaratan tenebut berperan cukup balk dalam menyeleksi setiap skin region yang akan diidentifikaslkan sehagai wajah manusia, sedangkan keberhasllan deteksi tersehut.