Proses pembakaran yang dilakukan pada kondisi miskin bahan bakar akan
menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, tetapi hal ini justru akan membuat
nyala api menjadi tidak stabil dan mudah terjadi blow off. Salah satu metode untuk
meningkatkan stabilitas nyala api adalah dengan menggunakan ring stabilizer.
Pengaruh ketebalan ring stabilizer dan posisi ketinggian ring terhadap
stabilitas nyala api diteliti secara experimental. Faktor ketebalan ring menjadi
penting karena terdapat pengaruh quenching effect terhadap stabilitas nyala.
Ketebalan ring yang dipakai ada tiga buah, yaitu 3 mm, 5 mm, dan 7 mm.
Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan luas area stabilitas nyala pada
beberapa dimensi ring dan beberapa ketinggian ring dari mulut barrel.
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati fenomena yang terjadi, dan
hasilnya ditemukan suatu fenomena dimana kedudukan nyala api berpindah tempat
yaitu dari ujung tabung pembakar (barrel) ke atas ring. Fenomena ini dinamakan
lift up flame dan fenomena tersebut terjadi untuk semua ring yang digunakan.
Hasil lainnya adalah ring dengan ketebalan 3 mm memiliki stabilitas yang
lebih baik daripada ring lainnya, bahkan mampu memberikan penambahan luas
stability area sampai 3,31 %. Dan posisi ring tersebut dari mulut barrel akan mulai
optimum pada ketinggian 10,45 mm.