Konsep unggun terfluidisasi telah banyak diaplikasikan oleh dunia industri,
terutama indushi kimia dan pembakaran batubara. Konsep ini telah memberikan
dampak yang positif baik dari segi hasil proses maupun emisinya. Dalam aplikasinya
sebagai proses mula untuk pembakaran batubara, mempercepat proses pembakaran
batubara dan emisi gas buangnya teiah mengurangi dampak polusi.
Pengujian unggun terfluidisasi dengan memakai tiga jerm batubara, yaitu:
Bangko, Adam dan SRC Biasa dengan dua variasi diameter 215 s/d 300 pm dan 300
s/d S00 pm. Pengukuran dilakukan dengan alat uji untuk mendapatkan pengaruh
variasi diameter pada jenis batubara yang berbeda terhadap kecepatan fluidisasi
minimum.
Kecepatan fluidisasi minimum didaparkan dengan cara memplot data hasil
pengukuran jatuh tekanan terhadap kecepatan iluida Kemudian kecepatan Huidisasi
minimum ketiga batubara dibandingkan sehingga dapat diketahui bahwa batubara
Adare lebih mudah teriluidisasi dibandingkan balubara Bangko dan batubara Bangko
lebih mudah terfluidisasi dibandingkan batubara SRC Biasa.
Untuk batubara yang sejenis tetapi berbeda diameter didapatkan bahwa yang
berdiameter 215 s/d 300 μn lebih mudah terfluidisasi dibandingkan yang
herdiameter 300 s/d 500 μm. Sehingga dapat diketahui bahwa ukuran diameter
mempengaruhi kecepatan Huidisasi minimum. Semakin kecil ukuran diameter maka
semakin mudah terfluidisasi