ABSTRAKPertambahan penduduk yang pesat menuntut untuk disediakannya suatu
Iahan hunian baru yang Iebih Iuas sehingga kebutuhan Iahan menjadi masalah
yang perlu pemecahan serius. Proyek Reklamasi Pantai Mutiara di Muara
Karang, Jakarta Utara, adalah upaya terobosan untuk pemecahan Iahan hunian
yang semakin sempit.
Secara keseluruhan areal yang terbangun mempengaruhi pola
hidrodinamika arus Iaut. Akibat adanya reklamasi tersebut menyebabkan pola
arus yang sebenarnya menjadi tidak teratur dan terjadi putaran-putaran arus
Iaut disekitarnya. Selain itu, Iuas areal ?mixing zone" Iimbah air panas PLTU
Muara Karang dengan air Iaut menjadi semakin sempit yaitu sekitar 1/3 dari
mixing zone sebelum pembangunan Pantai Mutiara.Akibat adanya penyempitan
mixing zone ini, maka suhu air Iaut di perairan Muara Karang akan meningkat
dari suhu semula. Air Iaut ini sejak Iama telah dimanfaatkan oleh PLTU Muara
Karang sebagai air pendingin. Dengan adanya kenaikan suhu air Iaut tersebut
tentu akan mempengaruhi proses pendinginan peralatan suatu pembangkit.
Akibat yang akan dilihat akibat kenaikan suhu air Iaut adalah
pengaruhnya terhadap kondenser yang berfungsi sebagai pendinginan PLTU
Muara Karang. Keandalan kondenser akan mempengaruhi unjuk kerja turbin
yaitu turbine heat rate dan pemakaian bahan bakar spesitik (specific fuel
consumption) dari suatu pembangkit. Sedangkan nilai pemakaian bahan bakar
spesifik juga akan mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan untuk bahan
bakar.