Zat padat tersuspensi dapat berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya. Untuk mengkaji masalah ini maka Laboratorium Hidrolika Iurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengembangkan model fisik untak mensimulasi aliran air tanah yang mengandung zat padat tersuspensi pada sistem akifer terkekang. Serangkaian pengujian model fisik dilakukan untuk mendapatkan data yang difokuskan untuk dapat mewakili daerah yang intensitas penurunan kadar zat padat tersuspensi tinggi. Permasalahan utama yang dihadapi adalah kehila.ngan larutan tersuspensi yang cukup besar yaitu dari kadar awal 12500 mg/1 di bak penampung air menjadi hanya 5000 mgll di titik awal media filtrasi (saringan), yang selanjutnya menjadi hanya sekitar 2100 mgll ketika berada pada media pori (filtrasi). Data-data yang didapatkan temyata kurang memperlihatkan terjadinya proses filtrasi yang secara signifikan menurunkan kadar zat tersuspensi, sehingga belum dapat ditentukan panjang media filtrasi yang efektif menurunkan kadar zat tersuspensi. Hal ini terjadi disebabkan karena zat padat tersuspensi mengendap di bak penampung air dan bak suplai. Untuk itu disarankan agar dilakukan pengadukan terns menerus selama pengujian berlangsung dan selang suplai air ke media berpori diperpendek. Karena itu pengujian yang lebih intensif guna mendapatkan data yang lebih akurat dan perbaikan dari model fisik yang ada masih perlu dilakukan.