ABSTRAKBendung selain digunakan sebagai bangunan utama pada irigasi juga dapat digunakan sebagai bangunan utama pada proyek PLTM, dimana fungsi bendung disini adalah untuk meninggikan muka air sehingga diperoleh tinggi jatuh air yang diharapkan. Selain itu juga sebagai tempat pengambilan debit air yang diandalkan untuk mendapatkan daya atau energi yang sesuai dengan kriteria PLTM.
Melihat peranan bendung pada PLTM Puruk Cahu ini sangat besar, penulis mencoba menganalisa kembali baik hidrologinya maupun disain bendungannya.
Dalam melakukan analisa atau perhitungan, penulis mencoba menggunakan beberapa buku rujukan dengan harapan hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan masukan.
Dari hasil analisa ternyata adanya perbedaan yang cukup mencolok, terutama pada debit banjur rencana dan debit andalan rencana yang dalam hal ini kaitanya dengan stabilitas bangunan (disain bendug) dan daya atau energi yang dihasilkan.
Kesimpulan yang cukup penting disini, perlunya adanya suatu penjelasan atau batasan yang jelas penggunaan metode yang digunakan baik untuk analisa debit banjir rencana ataupun untuk debit andalan rencana, sehingga hasil yang diperoleh mempunyai tingkat kegagalan yang sangat kecil.