Skripsi ini membahas bagaimana perdagangan begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan Malaka sehingga Malaka kerap disebut sebagai pusat perdagangan pada masanya, baik dari masa kesultanan hingga masa pendudukan Portugis. Perdagangan yang berpusat di Malaka ini juga secara tidak langsung membawa perubahan bagi Malaka itu sendiri baik dari segi tatanan sosial masyarakat hingga berubahnya sistem kepercayaan di wilayah Asia tenggara khususnya Nusantara sebagai imbas perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang di Nusantara dengan pedagang-pedagang dari wilayah lain dengan pusatnya di Malaka. Keberhasilan Malaka menjadi pusat perdagangan ini tak lepas dari berbagai strategi dagang mereka yang telah tertanam dari masa kesultanan hingga nantinya diadopsi oleh Portugis yang tetap membuat Malaka menjadi pusat perdagangan walaupun waktu telah cukup lama berlalu. Dengan menjadi pusat perdagangan membuat Malaka menjadi pusat dunia, terutama didalam dunia pelayaran perdagangan.
Abstract This thesis discusses how the trade was so influential to the growth and development of Malacca, so often called as trade center in his time, either of the empire until the Portuguese occupation. Trade, based in Malacca is also indirectly bring change to Malacca itself either in terms of social order to change the belief system in the southeast Asian region, especially the archipelago as the impact of trade done by the traders in the archipelago with traders from other regions with head in Malacca. The success of Malacca became the center of this trade could not be separated from their trading strategies which have been implanted from the sultanate until later adopted by the Portuguese are still making a trading center of Malacca although enough time has long passed. By becoming a trading center to make Malacca became the center of the world, especially in world shipping trade.