Dewasa ini dunia hiburan semakin marak, terlebih dengan adanya tuntutan konsumen yang sudah dapat menilai dan memilih sendiri acara hiburan sesuai keinginannya. Televisi dan film layar lebar selama ini memang menjadi andalan utama bagi perusahaan hiburan untuk memanfaatkan peluang mendapatkan keuntungan dari masyarakat yang haus akan hiburan termasuk pula pemasukan dari iklan sponsor yang besar sehingga perusahaan film/production house (PH) perlu melakukan variasi dan peningkatan mutu film, termasuk salah satunya perekrutan pemain-pemain (artis) film baru yang bisa didapat melalui perusahaan agency. Atas persetujuan melakukan perjanjian untuk melakukan pekerjaan jasa, artis mengikatkan diri pada perusahaan agency dan hubungan kerja yang timbul tidak seperti adanya majikan dan buruh. Perjanjian tersebut memuat klausula yang mengatur hak dan kewajiban para pihak dan menjelaskan hubungan kerja yang dimaksud. Penulisan ini bermaksud peneliti sejauh mana para pihak yang terlibat dalam hubungan kerja tersebut memahami perannya yang terikat dalam aturan-aturan kontrak, bagaimana tanggung jawa para pihak bila terjadi konflik antara artis dengan perusahaan film.